Terjadi Bentrok diantara Suku Bugis dengan Mahasiswa Paniai, Akibat Kesenggolan kedua Mobil.

Sala satu mobil kesenggolan di depan SMA Negeri 2 , Jl. Pertanian, Wosi dalam,  Manokwari. Foto : (Y Mote/WN).


Manokwari, WagadeiNews - - malam ini (10/10) terjadi Bentrok diantara Suku Bugis dengan Mahasiswa Paniai di Wosi dalam depan SMA Negeri 2. Jln. Pertanian Wosi dalam, Manokwari-Papua  Barat. 


Awalnya terjadi masalah, serombongan pemuda Suku Bugis memakai kendaraan berroda empat Avanza warna putih Nomor Polisi DS 1898 PB dengan keluarganya Ibu Ice dirinya mengendung anak laki-laki berumur 2 Tahun dan Suaminya mereka tiga memakai kendaraan  roda empat Triton warna merah Nomor Polisi DS 1407 PB.

Sesuai laporan oleh Ibu Ice, kepada wartawan WagadeiNews Saat bentrok berjalan di halaman Rumahnya Ibu Ice di Wosi dalam depan Lorong masuk SMA Negeri 2 ia menjelaskan bahwa “kami keluarga, memakai kendaraan berroda empat tersebut dengan tujuan pergi belanja sayur di pasar malam Brobudur. Setelah kami sudah di depan SMA Negeri 2 Manokwari, kami perhatikan ke depan, ada mobil Avanza tersebut itu dari Kota arah-arah ke Wosi dalam dengan kecepatannya laju, dan tidak perhatikan Lalu lintas Jalan. 

Untuk mau menghindari kecepatan mobil itu terpaksa suami saya kasih berhenti mobil kami di pinggiran Jalan Pertanian Wosi dalam, depan SMA Negeri 2. dengan kecepatan mobil avanza itu laju, maka mobil kami yang sedang menghindari itu akhirnya mobil kami di senggol dan bodi mobil kami di sebelah kanan di peot akibat senggolnya mobil Avansa tersebut itu. 

Sesudah itu suami saya dengan keadaan emosional buka pintu mobil dan keluar, memalan mobil Avanza tersebut itu dan  ia pukul sopirnya.

Saat itu, sopir bersama teman-temanya yang ada dalam mobil itu sekitar 6 orang mereka keluar dari mobil tersebut  itu lalu mereka bersama di pukul  suami saya. 

Karena kondisi saat itu suami saya tidak di memungkingkan saya juga sambil menggendong anak kecil dan juga dengan keadaan emosional saya pukul sopir mobil avanza itu di kepala bagian belakang dan keadaan 6 orang itu menkumsumsi minuman keras berhalkohol, saat itu di antaranya enam orang itu satu orang pergi panggil teman-temannya mereka. 

Beberapa menit kemudian  belasan orang dengan memegan alat tajam dan mereka datang di tempat kejadiannya, karna tidak sangub lagi untuk melawan Puluhan orang itu, maka suami saya melarikan diri, ia meninggalkan istri, anak, mobil dan kuncinya.

Setela itu, belasan orang mereka kejar suami saya dengan mengunakan alat tajam dan 5 orang mereka berbondong-bondog saya dengan anak buahnya yang saya sedang mengendongnya. 

Sementara itu, Frenki A. Nawipa  dirinya sebagai Mahasiswa di Perguruan Tinngi (Stkip) Muhammadiyah Manokwari, asal Suku Paniai (Mee) ia mengatakan, “saat itu kami Penghuni Asrama Paniai Wissermeren 02 Wosi berdiskusi sambil minum kopi, karena kopi yang kami sedang minum itu habis maka saya keluar dan saya ke Kios untuk mau beli gula dan kopi dengan harga 50,000,00 di Jalan Pertanian, Wosi dalam depan SMA Negeri 2. 

Sementara saya beli gula dan kopi itu saya melihat di samping Kios ada kejadian bentrok antara belasan pemuda dari suku bugis mereka dengan keadaan menkumsumsi minuman keras beralkohol dan mereka di keroyok/berbondong-bondong seorang Ibu yang sedang mengendong anaknya. 

“Saya merasa kasihan terhadap mama itu karena ia sangat lelah, maka saya menolong mama yang sedang di keroyok oleh belasan pemuda itu, lalu saya berkata kepada belasan pemuda itu bahwa, masalah ini kenapa??  Dan ia menyampaikan lagi, sobat-sobat sampai kamu pukul seorang mama yang sedang mengengdong anak kecil itu tidak adil” bebernya Nawipa. 

“Setelah itu ke enam pemuda itu todo saya dengan alat tajam, dan mereka lempar saya dengan batu dan kena saya di bagian kaki sebela kiri. Setelah itu saya amankan Ibu Ice dengan anak buahnya di kediamannya sendiri”.

Abis itu belasan pemuda tersebut itu melempar Rumahnya Ibu Ice dengan batu dan menyerang saya sampai di Asrama ketika saya di asrama saya dengan teman-teman lainnya dengan keadaan emosional keluar dengan mengunakan alat tajam, anak pana dan tonkat kayu di pegan masing-masing orang lalu menyerang belasan pemuda tersebut itu. Puku 07 : 00     WIT”.

Kemudian sekitar Pukul 08 : 30 WIT, pihak bugis ratusan orang datang menyerang anak-anak di Asrama Paniai wissermeren 02 Wosi dalam aksi tersebut itu setiap  orang dengan memegan alat tajam dari situ terjadinya bentrok antara suku bugis dengan Mahasiswa Paniai hingga berakhir Pukul 11 : 10 WIT, Malam.

"Dalam aksi Bentrok ini 5 orang dari Mahasiswa paniai terkena luka-luka ringan", tutup Nawipa. 

Sesuai pantauan WagadeiNews, menjadi pelaku Utama se-rombongan orang Bugis dan pihak korban pertama keluarga Ibu Ice dan yang korban ke dua Mahasiswa Paniai. Perkara ini di tangani oleh pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polisi) di selesaikan secara Hukum yang  berlaku, kedua belah pihak sudah di tangkap dan di amangkan di Pos Polsek Wosi dan perkara tersebut di bicaran pada esokan harinya.

Pewarta : Admin/WN, Yulius Mote.

Komentar