(FSM) Unipa, kembali gelar aksi penggalang dana untuk peduli Pengungsi warga Nduga

Aksi penggalang Dana berlangsung di depan Toko Fhoto Cofyan Handayani, Amban-Manokwari.(Fhoto Y.M/Wagadei)

Manokwari, Wagadeinews – Forum Solidaritas Mahasiswa (FSM) Unipa, kembali gelar aksi penggalang dana untuk peduli Pengungsi warga Nduga yang sedang berduka hari demi hari tanpa hentinya.

Aksi penggalang dana berlangsung pada Kamis (4/4/2019) di depan Toko Fhoto Cofyan Handayani, Amban-Manokwari, sejak pukul 9.00 Wit, hingga pukul 13.50 Wit.

Ketika di temui media Koordinator Aksi, Arnol Halitopo (4/4) malam bertempat di Posko, Sekertariat UKM-KMK Unipa.

Ia mengungkapkan, “Pengunsi Nduga setelah tiba di Kabupaten Wamena terpaksa Pengunsi menginap 23 titk rumah warga;

Pengunsi Nduga saat dalam perjalanan menuju Kab. Wamena

Selain itu juga, empat hari yang lalu ini  dari Distrik Jigi sebanyak 700 orang Pengunsi Nduga kini berada di Kabupaten Lani Jaya.” Unkapanya.

Kami sebagai mahasiswa merasa peduli terhadap kemanusiaan di Nduga  yang sedang Pengungsi berturut-turut, maka itu kami menggelar aksi  Penggalang dana untuk peduli Pengungsi warga Nduga di jalan, maupun di Posko guna untuk membantu Pengungsi warga Nduga-Papua.

Spanduk Aksi Forum Solidaritas Mahasiswa (FSM) Unipa

Pengungsi warga Nduga yang sedang membutuhkan sekarang ini adalah sebagai berikut, makan yang layak dimakan, minuman yang layak di minum, pakaian yang layak di pakai, alat-alat dapur yang layak di pakai dan Obat-obatan yang layak di minum, tetapi karena kami menginggat dengan biaya pengiriman transportasi udara pesawat  Manokwari-Nabire-Jayapura-Wamena-Nduga cukup mahal maka itu, kami minta bantuan berupa Dana.

Di himbaukan kepada seleruh warga Kota Manokwari juga, siapa dia yang memiliki kelebihan dana, agar dapat memberikan berdonasinya kepada Pengungsi warga Nduga, melalui Posko Forum Solidaritas Mahasiswa (FSM) Unipa, dengan Alamat: Sekertariat UKM-KMK Unipa. Jl. Salju Amban, Manokwari-Papua Barat, selama satu minggu berjalan terhitung dari tanggal 4 April hingga 9 April 2019 mendatang.

Setelah target waktunya, kami akan di antar langsung ke masyarakat di tempat Pengungsinya”. Bebernya.

Halitopo diherangnya itu, “kepada pihak Pemerintahan Pusat hinggah Daerah bahwa perbuatan Alam seperti yang terjadi di Sentani, mereka serentak membantunya, sedangkan Pengungsi Nduga ini perbuatan Manusia secara langsung tetapi pihak Pemerintahan Pusat hinggah Daerah tutup mata kepada Pengungsi Nduga”. di balik itu ada apa? 

(YM)

Komentar